Kemendikbudristek Sosialisasikan Buku Pengajaran ASEAN bagi Pendidikan Dasar dan Menengah

 

 

Jakarta25 Oktober 2022 — Perpustakaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal ASEAN, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Pusat Perbukuan Kemendikbudristek melakukan sosialisasi Buku Pengajaran ASEAN bagi Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Webinar Bincang Perpusdikbudristek dengan tema “ASEAN dan Kita: Melangkah Maju Bersama” (25/10).

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto menjelaskan bahwa pengupasan buku pengajaran ini untuk membantu guru dalam menyebarkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta membangun perilaku positif siswa tentang ASEAN.

“Pengupasan buku ajar ini juga bermaksud untuk mendorong guru agar memahami secara utuh pengetahuan mengenai ASEAN, seraya mengenalkan manfaat dan arti penting ASEAN sejak dini kepada siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah,” jelas Anang.

Pada kesempatan yang sama, Wijanarko selaku Koordinator Penyusunan, Pengembangan, dan Penilaian Buku PAUD, Pendidikan Khusus, dan Vokasi, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dengan Kementerian Luar Negeri yang menghasilkan buku ajar pendidikan yang berkaitan dengan ASEAN merupakan salah satu fungsi dari Pusat Perbukuan di mana penyusunan buku pendidikan sebagai implementasi kurikulum serta peningkatan kualitas literasi masyarakat.

“Buku ajar ASEAN kami klasifikasikan ke dalam buku nonteks di mana lebih fleksibel dan bisa digunakan tidak terikat dengan kurikulum yang terbaru dan bisa diimplementasikan di pendidikan dasar dan pendidikan menengah,” ungkap Wijanarko.

Carolina Tinangon, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kemenlu menyampaikan apresiasinya terkait kerja sama yang sudah dilakukan oleh Kemendikbudristek dengan Kemenlu dengan terbitnya buku ajar ini. “Saya apresiasi kerja sama ini karena sudah sangat baik sehingga bisa menerbitkan sebuah buku yang bisa menjadi momentum untuk kita di mana bertepatan dengan akan diselenggarakannya Keketuaan ASEAN Tahun 2023 nanti,” ucapnya.

Lebih lanjut, Carolina mengatakan bahwa pembelajaran ASEAN dalam kurikulum pendidikan Indonesia penting karena pengajaran ASEAN ini merefleksikan komitmen yang kuat dari pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Kita harus ingat bahwa sekarang kita tergabung dalam masyarakat ASEAN, jadi pemahaman kita tentang ASEAN itu menjadi bagian hal yang utama agar kita bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya,” jelas Carolina.

Praktik Baik Penggunaan Buku Pengajaran ASEAN

Praktik baik dilakukan oleh kedua guru asal Jakarta, yaitu Warsono, guru SMAN 89 DKI Jakarta dan Seni Asiati, guru SMPN 231 DKI Jakarta. Warsono melakukan praktik baik dimulai dari kegiatan pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler. “Kami sisipkan materi ASEAN dalam kegiatan pramuka. Jadi salah satu pertemuan kita bisa memasukkan tentang ASEAN misalnya tentang sosial budayanya dan lain sebagainya,” jelas Warsono.

Sejalan dengan itu, Seni Asiati melakukan praktik baik dengan meminta anak didiknya menyusun buku tentang ASEAN. “Tidak hanya benderanya tapi makanan, budayanya, dan dari segala macam tentang ASEAN,” jelasnya.

Diharapkan dengan adanya kolaborasi ini, Indonesia tetap berjalan maju dengan negara ASEAN lainnya. “Kita punya daya saing dan perlu dimanfaatkan dengan baik,” harap Carolina.

Selain itu, Seni mengajak untuk menjadi para guru menjadi lebih tegas untuk mengajak anak menyerap literasi dan numerasi di negara ASEAN. “Mari bersama menjadi guru yang tegas untuk ajak anak kita berliterasi dan ditambahkan dengan numerasi di negara ASEAN,” ajaknya.