Praktik Baik Ibu Zipora – TK Kristen Filadelfia Kota Tarakan
Ibu Zipora Yemima Wati yang biasa dipanggil Ibu Zipora, seorang Guru di Wilayah Kalimantan Utara, tepatnya di TK Kristen Filadelfia, Tarakan Utara. Ibu Zipora menjadi seorang Guru sejak tahun 2013 yang bermula menjadi seorang Guru bantu di TK Bina Mustika dan pada tahun 2016 pindah ke TK Kristen Filadelfia menjadi Guru Kelas. Ibu Zipora berasal dari Jawa Timur, ia menginjakkan kaki di Tarakan karena mengikuti suaminya yang merupakan seorang pendeta di Kota Tarakan. Cita – cita menjadi seorang guru adalah impian Ibu Zipora apalagi baginya guru adalah pekerjaan yang sangat Mulia. Sejak kecil pekerjaan ini sudah terasa dekat karena Ibu, ayah, dan tantenya merupakan seorang guru di daerah Jawa Timur. Bagi ibu Zipora menjadi seorang guru tidaklah mudah terlebih menjadi Guru TK di Wilayah Kalimantan Utara. Banyak tantangan yang harus dihadapi baik secara personal maupun instansi, misalnya saja terbatasnya sarana dan prasarana di Sekolah, tidak ada wifi dan laptop Sekolah hanya satu, namun keterbatasan ini tidak membuat Ibu Zipora menyerah begitu saja, ia terus belajar dan mengembangkan diri terutama melalui program – program yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, kebudayaan , Riset dan Teknologi, misalnya Program Guru Penggerak. Awalnya Ibu Zipora tidak mengerti tentang program ini, tetapi karena dukungan suami, rekan guru – guru dan kepala Sekolah ia mencoba mengenal dan mengikuti Program Guru Penggerak. Awal mula mengikuti kegiatan, keterbatasan pengetahuan teknologi membuat Ibu Zipora kesulitan saat mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan Learning management system (LMS) dampaknya ia terkadang terlambat untuk mengumpulkan tugas, kondisi ini sempat membuat Ibu Zipora putus asa. Lagi – lagi karena dukungan dan bantuan suami ia terus bersemangat dan menjadikan keterbatasan ini sebagai sebuah tantangan. Selama mengikuti program Guru penggerak, bu Zipora merasa upayanya untuk belajar dari mulai mengoperasikan aplikasi, mengikuti tes wawancara, tes mengajar sampai dengan mengerjakan tugas sebanding dengan hasil yang ia dapatkan.
Berkat mengikuti kegiatan Guru Penggerak ada banyak hal ia dapatkan dan membuatnya menjadi lebih kreatif sebagai seorang guru :
- Menjadikan pembelajaran berpihak kepada Murid, menciptakan suasana belajar agar membuat anak senang dengan pembelajaran. Salah satu kreativitas yang dibuat oleh Ibu Zipora adalah disiplin positif bagi anak – anak dengan membuat kesepakatan kelas dengan gambar – gambar misalnya peduli teman, tidak boleh bertengkar, datang tepat waktu, dan kebersihan kelas.
- Guru bukan hanya menjadi role model, tetapi coach dan teman konseling bagi anak – anak. Sebagai Guru TK, Ibu Zipora harus menghadapi anak dengan sabar terlebih anak yang ringan tangan kepada teman sebayanya. Ibu Zipora perlahan melakukan pendekatan dengan anak yang membutuhkan penanganan khusus dan ajak ngobrol yang akhirnya membuat anak tersebut perlahan – lahan berubah.
- Belajar sebagai Pemimpin pembelajaran. Seolah tidak ingin ilmu yang ia dapatkan selama pendidikan Guru Penggerak hanya ia yang mengetahui. Ibu Zipora membuat kelompok belajar untuk saling berbagi sesama guru. Ia juga berangkat ke salah satu Kabupaten yang ada di Wilayah Perbatasan tepatnya kabupaten Nunukan untuk berbagi dengan kenalannya sesama Guru TK, disana ia dapat berbagi dengan 3 Sekolah TK. Misinya tidak hanya sekedar berbagi dengan para Guru tetapi juga memotivasi guru – guru untuk mengikuti Guru Penggerak. Pemimpin Pembelajaran juga ia terapkan dalam hal mengajar anak – anak, ia berusaha agar anak – anak mau secara bergantian menjadi pemimpin dalam pembelajaran.
- Belajar memanfaatkan aset yang ada. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah dan Ibu Zipora pribadi tidak menghalangi dirinya untuk berkreativitas terutama menyediakan video pembelajaran, ia pun berusaha memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Salah satu contohnya, Ibu Zipora menyadari bahwa banyak orang tua dari siswa merupakan seorang petani dan pekebun, sebagai bentuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila ia melatih kemandirian anak – anak TK bergotong royong untuk menanam dan berkebun .
Dari banyak hal yang didapatkan Ibu Zipora selama mengikuti kegiatan Guru Penggerak, ia memiliki harapan besar untuk pendidikan di Indonesia khususnya Wilayah Kalimantan Utara. Ia berharap banyak guru – guru terus termotivasi untuk mengembangkan potensinya dan memberikan yang terbaik untuk anak generasi bangsa, terutama ikut bergabung dengan program seperti Guru Penggerak. Guru – guru di Kalimantan Utara tidak boleh berkecil hati dengan segala keterbatasan yang dimiliki tetapi menjadikan keterbatasan itu sebagai suatu tantangan untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara yang lebih baik.
Penulis :
Septi Triani – BPMP Provinsi Kalimantan Utara